“ jangan rame-rame dan mengganggu tamu bule “ kata karyawan subuah penginapan saat kami datang ditengah malam di kota Malang. Informasi apa proteksi terhadap rombongan kami sebagai wisatawan domestik yang ingin menikmati suasana wisata kota Malang. Hal yang wajar bagi tamu yang datang tengah malam diperingatkan untuk tidak berbuat gaduh dan mengganggu tamu lainnya yang sedang istirahat. Tetapi alangkah mengherankan jika kota Malang yang terkenal sebagai kota Paiwisata yang Berbudaya bersikap diskriminatif terhadap wisatawan domestik dengan wisatawan mancanegara.
Ibarat gadis yang baru tumbuh dewasa dalam mengembangkan dunia pariwisata , kota Malang seharusnya lebih banyak bersolek diri, bersikap menarik dengan berpijakan pada pranata-pranata budaya khas malangan untuk menarik wisatawan. Dalam visi dan misi kota Malang yang mencanangkan sebagai Kota paiwisata yang berbudaya tentu saja menjadikan Malang sebagai tujuan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Obyek wisata yang akan dikembangkan adalah obyek wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata belanja maupun wisata lainnya; Kota pariwisata yang berbudaya adalah kota pariwisata yang tetap melestarikan budaya khasnya beserta nilai-nilai yang dikandungnya.