Sabtu, 23 Juli 2011

Dolar lebih berharga dari pada rupiah

( Sebuah oleh-oleh berkunjung di kota pariwisata Malang)

“ jangan rame-rame dan mengganggu  tamu bule “ kata karyawan subuah penginapan saat kami datang ditengah malam di kota Malang. Informasi apa proteksi terhadap rombongan kami sebagai wisatawan domestik yang ingin menikmati suasana wisata kota Malang. Hal yang wajar bagi tamu yang datang tengah malam diperingatkan untuk tidak berbuat gaduh dan mengganggu tamu lainnya yang sedang istirahat. Tetapi alangkah mengherankan jika kota Malang yang terkenal sebagai kota Paiwisata yang Berbudaya bersikap diskriminatif terhadap wisatawan domestik dengan wisatawan mancanegara.

Ibarat gadis yang baru tumbuh dewasa dalam mengembangkan dunia pariwisata , kota Malang seharusnya lebih banyak bersolek diri, bersikap menarik dengan berpijakan pada pranata-pranata budaya khas malangan untuk menarik wisatawan. Dalam visi dan misi kota Malang yang mencanangkan sebagai Kota paiwisata yang berbudaya tentu saja menjadikan Malang sebagai tujuan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Obyek wisata yang akan dikembangkan adalah obyek wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata belanja maupun wisata lainnya; Kota pariwisata yang berbudaya adalah kota pariwisata yang tetap melestarikan budaya khasnya beserta nilai-nilai yang dikandungnya.


Untuk menjaga kesetaraan dengan kota pariwisata lainnya yang lebih maju yaitu Denpasar dan Yogyakarta tentu saja banyak faktor yang perlu dibenahi termasuk membangun infrastruktur pariwisata lainnya. Infrastruktur yang harus dibenahi dan dikembangkan diantaranya yaitu transportasi, hotel, biro perjalanan wisata dalam mengemas promosi, daya saing harga dan lainnya termasuk pelayanan prima dan tidak diskriminatif terhadap pengguna jasa wisata.


Diskriminatif pelayanan
Untuk menarik wisatawan mancanegara tentu saja pelayanan prima menjadi syarat utama termasuk pelayanan penginapan, namun demikian semangat melayani tamu mancanegara yang prima jangan sampai mengorbankan pelayanan wisatawan domestik. Diskriminasi pelayanan justru yang didapat jika hanya berpusat pada wisatawan mancanegara.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antar golongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi

Kasus rombongan kami saat menginap di Enny`s Guest House di Malang merupakan contoh pelayanan diskriminatif, dengan harga kamar yang sama pihak hotel lebih menghargai dollar dari pada rupiah, lebih menghargai bangsa lain dari pada bangsa sendiri. Sarapan pagi yang dibedakan baik tempat maupun kualitas makananya, dan anehnya lagi kamar yang sudah kami tempati dipindahkan ke kamar lain dengan alasan mau di pakai oleh tamu manca negara, ditambah lagi sikap keramah tamahanya sangat jauh berbeda. Alangkah ironisnya sikap mental pemilik dan karyawan penginapan yang diskriminatif tidak sejalan dengan misi dan visi yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Malang sebagai kota Pariwisata.

Standar Pelayanan
Sebagai Kota Pariwisata seharusnya kota Malang harus banyak belajar dari kota pariwisata lainnya terutama dalam standar pelayanan pariwisata. Standar Pelayanan Pariwisata ditetapkan oleh perusahaan jasa pariwisata. Perusahaan yang termasuk di dalamnya adalah travel biro perjalanan, hotel, restauran, serta lingkungan suatu objek wisata. berkunjung.
Beberapa standar pelayanan dasar yang penting dan harus diperhatikan oleh penyedia jasa adalah:
~ Ketika sedang melayani wisatawan sebaiknya tidak merokok atau mengkonsumsi makanan
   ringan meskipun hanya berupa permen karet.
~ Melayani dengan sikap ramah setiap pengguna jasa tanpa membedakan.
~ Berpenampilan bersih, rapi, dan tertib ketika melayani wisatawan.
~ Menjawab email atas pertanyaan wisatawan secepat mungkin.
~ Memberikan informasi yang jelas dan lengkap.
~ Bersikap profesional dalam pelayanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar